Tanggal 17 agustus 2011 tepat jam 10 WIB negeriku Indonesia tercinta berulang tahun yang ke-66 tahun. Rakyat serta jajaran pemerintahan sibuk memperingatinya. Tidak hanya pelajar saja dan jajaran pemerintah yang memeperingatinya. Masyarakat biasa pun memperingatinya dengan cara mereka masing-masing. Sudah jadi tradisi di masing-masing rt memperingati hari kemerdekaan dengan serangkaian acara atau kadang populer dengan nama “tujuhbelasan” . mungkin acara “tujuhbelasan” tahun ini sedikit berbeda karena bertepatan dengan bulan suci ramadhan. Acara disesuaikan dengan waktu. Biasanya acara lomba-lomba di RT dilaksanakan pas bulan agustus tapi di RT komplek tempat tinggalku diacarain selama bulan juli. Biasanya ada arak-arakan yang diselenggarakan di tingkat kecamatan dengan pelajar sebagai pertisipasinya. Mungkin karena bertepatan dengan bulan ramadhan , acara tersebut dihilangkan untuk beberapa daerah . tapi meskipun begitu kemeriahan hari kemerdekaan atau momentum peringatan hari kemerdekaan masih saja semarak. Lihat aja acara-acara di televisi. Meskipun kita mungkin tidak tahu program tersebut murni dari lubuk hati atau hanya sekedar latah dan memanfaatkan momentum untuk komersial, tapi setidaknya bisa mengingatkan pada diri kita masing-masing kalau kemerdekaan negeri ini tidak mudah didapat. Kemerdekaan negeri ini butuh perjuangan dan pengorbanan dari para pahlawan. Entah itu pahlawan yang namanya tercantum sebagai pahlawan nasional atau pahlawan yang tidak terkenal. Tapi saya pikir nenek moyang kita semuanya adalah pahlawan bagi negeri ini.
Ada banyak hal yang bisa dibahas mengenai kemerdekaan RI . Salah satunya adalah usia kemerdekaan yang menginjak 66 tahun. Untuk ukuran manusia, umur tersebut sudah tua. Dengan usia yang sedemikian tua pasti sudah banyak hal yang telah dilakukan dan banyak yang telah dicapai. Kita semua pasti sudah tau apa yang telah diraih oleh para perintis negeri ini dalam mempertahankan negeri ini setelah kemerdekaan. Bagaimana para perintis negeri ini meperjuangkan pengakuan dari bangsa lain sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat yaitu pada era awal kemerdekaan di era pada era kepemimpinan Ir Soekarno dan Bung Hatta (idolaq ni) . kemudian pada era Pak Harto, yang melakukan pembangunan dinegeri ini meskipun menodai keberhasilannya dalam hal kesejahteraan rakyat dengan KKN hingga mejadikan Indonesia terkenal sebagai negara dengan tingkat korupsi yang parah di dalam birokrasi. Bahkan sudah menjadi susah diberantas hingga sekarang. Di masing-masing era memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun sepertinya sekarang kita tak belajar dari pengalaman mereka secara utuh baik dari prestasi atau hal yangmembuat terpuruk. Negeri ini naik turun pada tingkat itu saja. Prestasinya tidak terus beranjak. Jadi ingat saat masih sekolah saat mempelajari sejarah dan geografi. Kita diwaktu kecil diceko’I ajaran kalau negeri kita negeri yang hebat, negeri yang kaya, gemah ripah loh jinawi, negeri yang mendapat pengakuan dari bangsa lain dan . Tapi semakin besar, semakin kita bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi, sungguh bebeda dengan ajaran tersebut. Mungkin memang benar negeri kita kaya, tapi ada yang kurang ditambahkan, negeri ini memang kaya akan sumber daya alam tapi negeri ini miskin akan etos kerja yang tinggi. Sehingga kita tidak bisa mengurus negeri ini dengan baik. Sungguh ironis, banyak rakyat yang kurang sejahtera di negeri yang kaya akan sumber daya alam ini. Kita seharusnya dikenalkan apa adanya negeri ini,tak perlu melebih-lebihkan apa yang kita punya dan menjelek-jelekkan apa yang menjadi aib kita. Seharusnya kita diajarkan untuk mengenal negeri kita apa yang memang kita miliki baik itu prestasi, sumber daya alam yang kita punya dan juga keterpurukan kita. Sehingga kita bisa berjalan dengan kondisi kita yang sebenarnya. Kita bisa memperbaiki keterpurukan kita dan mempertahankan apa yang telah kita raih.
Banyak prestasi yang kita raih atas nama bangsa, tengok saja keberhasilan para atlet bulu tangkis era 80-90an. Prestasi pemain timnas era 80an. Mungkin memang kita sekarang sedang mengakami keterpurukan. Bukankah hidup ini bagaikan roda, kadang berada diatas kadang juga berada dibawah. Negeri ini pun mengalaminya. Dan saat kita berada dalam keterpurukan/dibawah seharusnya kita mampu bangkit lebih semangat dari sebelumnya. Negeri ini bisa maju jika masyarakatnya pun maju. Cara paling mudah memajukan negeri ini adalah dengan memajukan diri kita sendiri sebagai elemen dari ngereri ini. (peringatan untuk diri sendiri)
0 comments:
Post a Comment